Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo SP) Prvoinsi Banten menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Media Sosial Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Banten.
Kegiatan ini berkolaborasi bersama Pengelolaan Media Sosial OPD dalam menggaungkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang dilaksanakan di aula lantai 3 Diskominfo SP Banten, Kamis (19/9/2024).
Lebih dari 50 peserta hadir dengan dipandu oleh pemateri yang ahli di bidangnya yaitu content creator Abdul Muiz Sutaji dan Kasi Surveilans, Imunisasi, dan Krisis Kesehatan pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Rian Rahmat Arianto.
Abdul Muiz mengatakan, potensi industri kreatif di Indonesia terbuka lebar peluangnya. Di mana menjadi content creator memiliki keuntungan tersendiri diantaranya potensi secara finansial, membangun bisnis, meningkatkan kepercayaan masyarakat dan lainnya.
Berdasarkan data statistic, sosio-demografi Indonesia 2023 jumlah penduduk Indonesia mencapai 276 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 213 juta penduduknya merupakan pengguna Internet, sedangkan 167 juta warga Indonesia pengguna media sosial dengan rata-rata setiap orang memiliki satu atau lebih perangkat seluler.
“Dengan menjadi content creator yang bukan siapa-siapa bisa menjadi terkenal, jalan termudah dan tercepat membangun bisnis karena pengguna media sosial di Indonesia banyak, meningkatkan brand awarness dan traffic secara gratis dan sebagainya,” ujarnya dalam memaparkan materinya di sesi diskusi.
Abdul menjelaskan, sebelum melakukan kampanye hidup sehat melalui konten perlu dilakukan beberapa hal dengan memperhatikan strategi konten marketing.
Dilansir dari Forbes, content marketing merupakan sebuah strategi pemasaran dalam membuat dan menyebarkan konten yang berharga, relevan dan juga konsisten untuk menarik perhatian pada audiens yang dituju.
Adanya content marketing bertujuan untuk membangun relasi yang kuat dengan para audiens dalam jangka waktu lama. Ia juga memberikan tip langkah-langkah menjadi content creator yang perlu diawali dengan bertanya kepada diri sendiri seberapa penting sosial media di kehidupanmu, kedua apa ekspektasimu saat melihat sebuah konten.
Setelah mendapatkan jawaban atas pertanyaan tersebut maka penting untuk mengetahui audiens. Hal ini dilakukan untuk menentukan cara atau gaya penyampaian materi konten.
“Kenali audience, seorang content creator sangat penting mengetahui audiensnya hal ini untuk menentukan cara atau gaya penyamapaian materi konten,” jelasnya.
Perlu diperhatikan pula Hook, Story dan Offer (HSO) dalam pembuatan konten. Untuk diketahui, Hook merupakan pancingan untuk menarik audience agar berhenti scrolling dan betah melihat konten kita.
Sementara story merupakan cerita yang menginspirasi audience untuk mengikuti apa yang kita inginkan. Adapun Offer adalah penawaran yang membuat audience agar mau bertindak sesuai yang diharapkan.
Berikutnya, konsisten melakukan upload content sebagai hal yang wajib dilakukan untuk mendapatkan perhatian dari audiens serta lakukan evaluasi terhadap konten-konten yang telah diupload, ini akan memudahkan menentukan konten berikutnya.
“Dengan begitu, akun kita kan terlihat lebih menarik di mata audiens dan akan selalu ditunggu konten-kontennya,” paparnya.
Selanjutnya, untuk membuat konten yang berkualitas harus memperhatian konsep Amati, Tiru dan Modifikasi (ATM).
“Kita harus memperhatian juga penentuan talent, kemasan, model konten mana yang menarik dan lainnya,” kata Abdul.
Turut menambahkan, Kasi Surveilans, Imunisasi, dan Krisis Kesehatan Dinkes Provinsi Banten, Rian Rahmat Arianto mengatakan, gerakan masyarakat hidup sehat dapat dilakukan dengan melakukan peningkatan aktivitas fisik, peningkatan perilaku hidup sehat, penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi.
Lakukan peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit, peningkatan kualitas lingkungan dan peningkatan edukasi hidup sehat. Dalam sosialisasi gerakan hidup sehat, hampir semua OPD terlibat.
Pada sesi akhir diskusi, Germas dapat disosialisasikan melalui akun media sosial (Medsos) masing-masing OPD dengan berbagai cara dan kemasan konten yang menarik serta aman untuk dipublikasikan tentunya harus memiliki unsur mengedukasi masyarakat.