Tradisi Ngadu Bedug asal Pandeglang masuk daftar Kharisma Event Nusantara (KEN) Tahun 2025. Tradisi ini akan dilaksanakan di Pandeglang pada bulan Juni guna menyambut hari raya Idul Adha.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Linda Rohyati Fatimah mengatakan, rangkaian kegiatan budaya pada KEN di Banten ada tiga, diantaranya:
"Ini bagian dari keunggulan event-event di Provinsi Banten," ujarnya saat ditemui di kantor Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Selasa (15/4/2025).
Dikatakan Linda, tradisi Ngadu Bedug bermula dari aktivitas yang dilaksanakan oleh masyarakat sekitar di kampung-kampung yang ada di Kabupaten Pandeglang saat menyambut hari raya Idul Fitri dan Idul Adha tepatnya pada malam takbiran.
"Tahun ini kita melaksanakannya pada Idul Adha, pemerintahan kita akan melaksanakannya di malam takbir Idul Adha, ini adalah kesempatan untuk mengetahui sejarah Kabupaten Pandeglang karena banyak sekali penabuh bedug yang hadir," terangnya.
Kegiatan ini sudah dilaksanakan secara masal selama 4 kali berturut-turut.
"Kalau sudah dilaksanakam 4 kali berturut-turut dengan masa yang banyak maka ini sudah bisa menjadi event nasional yang dapat diunggulkan," ungkapnya
"Sekarang sudah menjadi kegiatan yang menjadi unggulan Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Provinsi serta diangkat dalam event nasional, bermula dari kegiatan masyarakat sehingga bisa diketahui oleh seluruh masyarakat nusantara," sambungnya.
Pelestari Ngadu Bedug, Rohim (73) mengatakan, biasanya grupnya latihan satu minggu sekali tepatnya saat malam minggu.
Anggota grup yang berlatih terbagi menjadi 4 kelompok yakni kelompok orang tua, remaja, ibu-ibu dan anak-anak.
Biasanya Ngadu Bedug dilaksanakan dengan cara keliling kampung saat waktu sahur, malam takbiran dan lainnya. Iringan syair yang dilantunkan saat Ngadu Bedug yakni Beluk yang isinya shalawat badar, lagu rurudatan, dan 27 jenis lagu Ngabedug lainnya berbasa lokal.
"Kita biasa mementaskan Ngadu Bedug ketika malam takbir dan waktu sahur, serta ketika diundang ke acara hajatan, sunatan dan nikahan itu biasa pentas," ujarnya.
Untuk membuat panggung Bedug saat pentas tahun 2023 di alun-alun Pandeglang, Rohim membutuhkan bambu, dan hiasan daun kelapa sebanyak 120 buah untuk dianyam.
"Biasanya pakai daun kirai untuk hiasannya," kata Rohim.